Menurutnya, seorang marketer tidak hanya wajib mengenal produk. Tetapi juga memahami edukasi, lokasi, dan pengalaman yang diberikan kepada pelanggan.
“Menjadi marketer itu bukan sekadar menjual, tapi juga memberi pengalaman berkesan bagi pelanggan. Kami belajar bagaimana produk wisata bisa memberikan nilai tambah, baik bagi pengunjung maupun perusahaan,” ujarnya.
Niko mengakui bahwa tantangan utama dalam pemasaran pariwisata di Semarang adalah karakter masyarakatnya sendiri.
“Orang Semarang cenderung berwisata ke luar kota. Selain itu, Semarang masih terkenal sebagai kota industri dan kota transit. Ini menjadi tantangan agar kita bisa membuat wisatawan mau berhenti dan menikmati kota ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mengembangkan pariwisata. Termasuk kerja sama dengan lembaga pendidikan dan universitas untuk meningkatkan aspek edukasi dan konservasi, terutama di lembaga seperti Semarang Zoo.
“Kami juga perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan ilmu. Kolaborasi dengan akademisi penting agar edukasi tentang satwa dan konservasi bisa terus berkembang,” tambahnya.
Dalam pandangan Niko, efisiensi juga menjadi bagian penting dari strategi pemasaran modern.
“Kami diajari untuk tidak selalu bergantung pada anggaran. Bahkan pernah menyelenggarakan kegiatan tanpa modal dari perusahaan. Kuncinya adalah kreatif, ulet, dan mampu mencari peluang yang bisa mendatangkan manfaat,” ujarnya.
Berikut daftar juara Grand Final SIBARISTA Market Award 2025 :
1. Octaviani Shinta D dari Up Peak Hotel.
2. Suhono dari Desa wisata Kandri.
3. Zunta dari Louis Kienne Pemuda.
Juara Harapan
1. Bambang Wijanarko dari Susan Resto.
2. Sumarman dari Omah Ampiran Wonolopo.
3. Catur Bale Dari eleven Karaoke. (*)
Editor: Elly Amaliyah







