SEMARANG, beritajateng.tv – Siklon 93S mendorong Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatkan kewaspadaan nasional. Lembaga tersebut mencermati potensi cuaca ekstrem pada sejumlah wilayah Indonesia. Perkiraan hujan lebat berpeluang muncul sepanjang Jawa Tengah hingga Bali. Kondisi tersebut menuntut kesiapsiagaan sejak tahap awal.
BMKG menilai sistem atmosfer tersebut berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. Pemerintah daerah mendapat dorongan kuat agar menyiapkan jalur evakuasi. Langkah antisipasi tersebut bertujuan mengurangi risiko banjir dan longsor. Kesiapan lintas sektor menjadi faktor utama keselamatan warga.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menegaskan pentingnya langkah konkret. “Pemerintah daerah perlu menyiapkan jalur evakuasi pada kawasan rawan,” ujarnya. Ia menambahkan kesiapan tersebut harus terencana. “Koordinasi cepat membantu respons darurat,” katanya.
BACA JUGA: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah Hingga 10 Desember, Ini Sebaran Daerahnya
Selain jalur evakuasi, BMKG mendorong pembentukan posko siaga bencana. Posko tersebut perlu memiliki logistik dasar memadai. Ketersediaan makanan, obat, serta peralatan darurat menjadi prioritas. Upaya ini mempercepat penanganan ketika kondisi memburuk.
Guswanto juga menekankan peran koordinasi lapangan. “Sinergi aparat desa, relawan, serta BPBD sangat penting,” ucapnya. Menurutnya, komunikasi efektif mempercepat pengambilan keputusan. Informasi resmi BMKG perlu tersebar luas kepada masyarakat.
Perhatian khusus tertuju pada potensi gelombang tinggi. BMKG mencatat peluang gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter. Ancaman tersebut berpeluang muncul pada perairan selatan Jawa Timur hingga NTT. Aktivitas laut perlu penyesuaian segera.













