Walikota juga mendorong penguatan budaya toleransi melalui kegiatan-kegiatan lintas iman. “Tetapi mungkin nanti di dalam proses pembahasan RPJMD. Teman-teman dari FKUB saya mohon untuk membuat usulan khusus yang berkaitan dengan pengembangan budaya. Misalnya kayak pameran kitab suci, atau gelar seni bersama antara seluruh agama,” katanya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada para tokoh agama yang menjadi penggerak kerukunan di Kota Semarang.
“Jika tokoh-tokoh agama ini kemudian memberikan keteladanan akan kerukunan. Maka masa depan Kota Semarang dapat kita rangkai selama lima tahun itu untuk menjadi kota perdagangan dan jasa yang benar,” pungkas Agustina.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang, Agus Joko Triyono mengatakan, silaturahmi ini merupakan bagian dari penguatan sinergi antar elemen masyarakat di Semarang.
“Acara tersebut merupakan langkah penting sebagai sarana sinkronisasi dan koordinasi kaitannya tugas kita mendukung Kota Semarang sebagai kota inklusi,” ungkap Agus. (*)
Editor: Elly Amaliyah