“Ada beberapa daerah yang susah untuk dijangkau, seperti tidak dilalui jalan tol, tetapi menjadi favorit, yaitu Jepara dan Rembang. Kami berusaha untuk semuanya disampaikan dan dipromosikan, meskipun nanti investor yang menentukan, kemudahan akses itu hal terpenting,” sambungnya.
Kota Semarang duduki peringkat investasi terbesar se-Jateng
Sakina turut memaparkan kabupaten/kota se-Jateng yang mencapai realisasi investasi tertinggi di Jawa Tengah. Adapun Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan jumlah investasi sebesar Rp 10,244 Triliun.
Kemudian, Kabupaten Kendal dengan capaian investasi Rp 6,398 Trilun, Kabupaten Batang Rp 4,557 Triliun, Kabupaten Demak Rp 3,512 Triliun, dan Kabupaten Klaten Rp 3,329 Triliun.
BACA JUGA: Hadiri Forum Bisnis Indonesia-AS, Mendag Yakinkan Investor Amerika untuk Berinvestasi di IKN
Sementara itu, tiga provinsi terbawah di Jateng menurut capaian realisasi investasinya jatuh pada Kabupaten Blora dengan investasi Rp Rp 139,746 Miliar, Kabupaten Purworejo Rp 139,204 Miliar, dan Kabupaten Wonogiri Rp 124,257 Miliar.
Wilayah utara Jateng atau sepanjang Pantura masih Sakina akui sebagai destinasi favorit. Kendati demikian, pihaknya tetap menawarkan 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah kepada seluruh investor yang datang.
“Investor masih suka ke lokasi tertentu di Pantura, itu memang betul. Ketika ada calon investor datang ke kantor, kami sampaikan daya investasi di Jawa Tengah, baik itu infrastruktur dan SDM. Kuncinya mereka lebih kepada bagaimana akses yang mudah memperoleh raw material dan ekspor,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila