Keberhasilan ini kemudian memberikan kesempatan bagi wakil Kota Semarang untuk tampil di hadapan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim.
Festival Tunas Bahasa Ibu, wakil Semarang pernah maju ke tingkat nasional
Parinem pun berharap agar prestasi serupa dapat kembali pihaknya temukan dari siswa-siswi SD Kota Semarang.
“Lomba ini berjenjang mulai dari lomba tingkat sekolah, maju ke tingkat kecamatan, lalu setelah mendapat juara 1 tiap cabang lomba akan maju ke tingkat kota, dan yang terakhir maju ke tingkat provinsi sekitar bulan November nanti,” jelasnya.
Salah seorang peserta lomba mendongeng dari SDN Lamper Kidul 02, Meliana Daniel Putri, mengaku percaya diri. Ia menampilkan cerita dongengnya yang berjudul ‘Dumadine Pleburan’.
BACA JUGA: Unik! Tunjukkan Kecintaan akan Budaya Lokal, Dosen Bahasa Inggris Ini Tulis Novel Berbahasa Jawa
Untuk tampil pada FTBI tahun ini, Meliana mengaku melakukan persiapan dengan latihan selama kurang lebih 3 bulan. Meskipun, pada awalnya ia akan membawakan cerita bertajuk “Rawa Pening”.
“Awalnya Rawa Pening, tapi kemudian diganti dengan Pleburan dan itu latihan selama seminggu. Diganti karena kata guru saya tidak boleh langsung dari Semarang, jadi saya dipilihkan yang Pleburan,” lanjutnya.
Meliana sendiri tampil dengan berani dan fasih dalam melafalkan cerita berbahasa Jawa. Hal tersebut karena ia sering tampil di kelas dan tempat umum. Selain itu, menggunakan bahasa Jawa ngoko bersama ibunya selama di rumah. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto