“Dua hari [libur], satu hari buat istirahat. Satu harinya buat kumpul sama keluarga,” ujar Radhitya.
Alasan Kepala SMAN 1 Semarang setuju wacana enam hari sekolah di Jawa Tengah
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Semarang, Kusno, justru menyetujui wacana tersebut. Ia menegaskan bahwa jam belajar tetap mengikuti ketentuan 37,5 jam per minggu sesuai regulasi.
Kekhawatiran terbesar dari siswa maupun orang tua biasanya terkait jam pulang dan durasi istirahat. “Ikuti saja aturan yang ada. Untuk guru, jam kerja sudah diatur. Untuk siswa, jadwal mengikuti kurikulum,” ujarnya.
Menurutnya, jika sekolah diterapkan enam hari, justru akan memberi ruang lebih bagi siswa mengembangkan minat dan bakat di kegiatan ekstrakurikuler.
BACA JUGA: PGRI Jateng Tolak Enam Hari Sekolah: Guru Punya Hak Libur untuk Kumpul Keluarga di Hari Sabtu
“Enam hari itu kan anak belajar sampai jam dua. Sisanya bisa dipakai untuk ekskul sampai jam 16.30. Setelah itu pulang, istirahat, lalu belajar. Waktu menjadi lebih seimbang antara akademik dan aktivitas lainnya,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa tengah tengah mengkaji wacana enam hari pembelajaran untuk SMA/SMK di wilayahnya. Kajian itu juga melibatkan sejumlah perguruan tinggi, pakar pendidikan, hingga dewan pendidikan. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













