Siswi PJ Dituduh ambil uang iuran
Kejadian ini pun terbagikan oleh Misrotun selaku orang tua siswi tersebut.
“Karena kejadian itu, anak saya kena bully satu kelas, kena tuduh mengambil uang. Sampai anak saya terpojokkan,” kata Misrotun, Senin (16/10/2023).
Di tengah gertakan wali kelas dan teman-teman kelasnya, PJ akhirnya mengaku bahwa ia adalah sosok yang mengambil uang tersebut. Meski sebenarnya tidak tidak mencuri.
Karena tidak adanya upaya sekolah untuk meluruskan hal ini, Misrotun pun sangat menyayangkannya, terlebih kepada wali kelas yang tidak mempercayainya.
Kemudian di hari Rabu, dua hari setelah uang iuran hilang, PJ pulang sekolah dan teriak histeris. Ibunya pun menanyakan kondisi buah hatinya tersebut. “Keluar dari mobil langsung masuk rumah, dia histeris nangis-nangis. Saya tanya kamu kenapa, jawabnya habis kena tuduh lalu mengaku.”
Ketika ibunya menanyai soal pengakuannya, siswi tersebut mengaku telah tertekan karena dibully oleh teman-temannya.
“Saya tanya kenapa mengaku kalau tidak salah, jawabnya, saya ditekan mah, saya benar-benar terpojokan, terbully,” ungkap Mirotun.
Kedatangann Misrotun ke sekolah pun juga merupakan inisiatifnya sendiri demi meluruskan kasus pencurian uang tersebut. Di samping itu, ia juga menegaskan bahwa anaknya tidak bersalah.
“Saya cuman ingin membuktikan bahwa anak saya itu bukan yang mengambil uang,” jelasnya.
Meski siswi tersebut mendapat dampaknya seperti bully, pihak sekolah pun menyebut kasus ini sudah tertutup. Bahkan, salah satu pihak sekolah, Andri Apriudin sebagai kepala sekolah menyebut bahwa sekolah merupakan rumahnya. Dimana, ia bebas berekspresi.
“Ini rumah saya, jadi mau jawab atau terserah saya,” kata kepala sekolah SMP Ihsaniyah itu.(*)