Dalam pernyataannya, Luhut menilai bahwa wacana pemakzulan tersebut tidak relevan dan tidak mencerminkan sikap dewasa dalam kehidupan bernegara.
“Ah itu apa sih. Kita itu harus kompak, gitu saja sekarang. Ini keadaan dunia begini, ribut-ribut begitu kan kampungan itu,” ujar Luhut.
Menurutnya juga, dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, yang penting saat ini adalah persatuan dan dukungan terhadap pemerintahan yang sah, bukan memperkeruh suasana dengan isu-isu yang tidak produktif.
“Kita harus fokus gimana mendukung pemerintahan dengan baik,” tegasnya.
BACA JUGA: Soroti Proses Pemakzulan Presiden Jokowi, Ahli Hukum Tata Negara USM: Kuncinya Ada di Partai Politik
Belakangan ini, isu pemakzulan Gibran tengah ramai masyarakat perbincangkan usai pelantikannya sebagai wakil presiden terpilih bersama Presiden Prabowo Subianto, menyusul kritik sejumlah pihak terhadap proses pencalonannya.
Namun Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah menegaskan bahwa pemakzulan tidak dapat berlangsung sembarangan dan harus sesuai dengan konstitusi. (*)