“Memang bicara transaksi keuangan, sekarang transaksi serba cashless atau non tunai. Tapi ketika ada peretasan atau hacker maka akan menjadi sangat krusial. Apalagi kalau di biarkan bisa berkembang,” imbuhnya.
Dia sempat berdiskusi dengan pegiat dan pelaku pariwisata di Kota Semarang mewadahi keresahan keresahan terkait peretasan ini.
“Sementara Alhamdulillah, Semarang belum ada yang melaporkan bahwa merasa dirugikan. Mereka (hotel) yang merasa begitu ada kejanggalan, tidak melanjutkan transaksinya. Sehingga sementara masih aman,” paparnya.
Ia mengimbau kepada hotel-hotel untuk mengantisipasi celah-celah kelemahan digital platform. “Mungkin karena terlalu percaya diri terhadap aplikasi yang mereka gunakan. Nah inilah kelemahan kita sebenarnya sehingga perlu di siasati, di hadapi dan di antisipasi sebaik-baiknya,” kata dia.
Wing berharap pihak restoran, perhotelan serta Kominfo bisa segera memproteksi dan menindaklanjuti laporan sehingga kejadian semacam ini tidak terulang lagi.
“Tidak ada yang melaporkan pada kami. Baru sekedar menginformasikan ada hal seperti itu. Semoga tidak terjadi di kota Semarang. Kami berharap tidak akan mengganggu sektor perekonomian khususnya sektor pariwisata,” ujarnya. (*)