“Menurut saya, ibaratnya yang melakukan tes itu 15 orang, itu dengan 5 laptop saya rasa bisa. Jadi dengan 3 sesi dan tidak terhambat, itu menurut saya,” kata Erwan.
Dinas Pendidikan Kota Semarang akan telusuri sekolah yang masih kekurangan laptop atau komputer untuk ANBK
Lebih lanjut, atas kasus ini ia pun berjanji akan melakukan survei ke sejumlah sekolah di Kota Semarang, tak hanya SDN Kaligawe. Hal itu untuk menelusuri sekolah mana saja yang masih kekurangan laptop atau komputer untuk ANBK.
“Kami akan melihat apakah sekolah sudah melakukan permohonan, mekanismenya bagaimana, apakah bisa terpenuhi sendiri. Misal melalui dana BOS atau tidak, akan kami cermati,” beber dia.
Di sisi lain, Erwan memastikan Dinas Pendidikan Kota Semarang telah menganggarkan dan memberikan fasilitas komputer atau laptop ke semua sekolah. Paling tidak, klaim Erwan, standar pelayanan minimal sudah terpenuhi.
BACA JUGA: Sarpras Terbatas, SDN Kaligawe Semarang Pinjam Laptop Pribadi Guru dan Sekolah Lain untuk ANBK
“Tapi ini menjadi catatan kami karena yang kami urusi cukup banyak dan kami mencoba untuk melihat pada realitanya seperti apa,” pungkasnya.
Kabar sebelumnya, SDN Kaligawe terpaksa meminjam laptop milik para guru dan sekolah lain untuk bisa mengikuti ANBK dengan lancar. Hal itu lantaran fasilitas komputer dan laptop milik SDN Kaligawe terbatas. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi