Lebih jauh, Gus Yasin pun mengungkap siapa sosok di balik terjadinya islah atau “orang baik” yang hadir selama proses rekonsiliasi Mardiono dengan Agus Suparmanto yang sempat berseberangan.
Gus Yasin memastikan, tokoh tersebut tak mendukung kedua kubu, baik kubu Mardiono atau Agus Suparmanto.
“Ya, jadi kami ada ya teman-teman yang menemukan kawan-kawan yang tidak di antara dua kubu ini, mereka mengharapkan, ‘Sudahlah, ini kayaknya kalau dibiarkan akan semakin panjang.’ Sehingga mengingatkan nawacita Partai Persatuan Pembangunan pada Muktamar 10 itu apa? Yaitu yang dibawa adalah perubahan,” terang dia.
Jika dualisme kepengurusan tetap terjadi, kata Gus Yasin, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengajukan gugatan maupun menempuh proses hukum. Menurutnya, hal itu akan berpengaruh pada kampanye PPP tahun 2029 mendatang.
“Ini kalau kami melakukan gugatan-gugatan tidak butuh waktu 1 tahun, pengalaman kami 2 tahun. Itu pun akhirnya ada muktamar lagi, ada muktamar islah. Sehingga ini nantinya akan memakan waktu kami, tidak bisa konsolidasi kepada pemilih dan ini tidak kami harapkan,” akunya.
Enggan ungkap siapa “orang baik”
Kendati begitu, Gus Yasin menyebut “orang baik” tersebut enggan identitasnya terungkap ke publik. Pihaknya membantah sosok tersebut merupakan tokoh dari Istana.
“Yang jelas [orang baik itu] bukan di antara dua kubu. Enggak ada yang dari istana,” tegasnya.
Namun, Gus Yasin menyebut “orang baik” itu namanya cukup publik kenal. Bahkan, kata dia, sosok tersebut pernah beberapa kali maju sebagai caleg DPRD dan DPR RI.
“Ada [orang baik] dari partai, tidak mau [identitasnya terungkap] ya. Kalau publik kenali pasti kenal, enggak mungkin enggak ada yang kenal. Artinya beliau juga pernah nyalon DPRD, DPR,” akunya.
Gus Yasin memberikan kode membenarkan saat menanggapi apakah “orang baik” itu termasuk kiai atau tidak. Namun, Gus Yasin enggan menjawab apakah “orang baik” itu berasal dari Jawa Tengah atau bukan.
“Bisalah katakan seperti itu [dari kalangan kiai]. [Dari Jawa Tengah], enggak perlu. Kata beliau enggak usah sebutkan, yang penting partai ini islah, pengin PPP ini benar-benar kembali ke Senayan, itu yang kami ambil ya,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi