“Kalau serahkan semua tugas pada AI, kemampuan kita berpikir akan menurun dan kita mencetak sarjana-sarjana yang tidak bisa berpikir. Yang berpikir adalah AI-nya,” ujarnya.
Pemerintah, kata Nezar, sedang menyiapkan peraturan presiden tentang peta jalan nasional AI dan etika penggunaannya.
“Dalam waktu dekat, kita akan keluarkan Perpres peta jalan nasional AI dan etika AI. Prinsipnya, AI harus berpusat pada manusia. Kita tidak ingin jadi budaknya AI,” jelasnya.
BACA JUGA: Undip Kecam Aksi Asusila Chiko, Kuasa Hukum Korban Desak Kampus Segera Beri Sanksi Akademik
Tak hanya itu, Nezar turut mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan Tinggi yang telah merilis panduan penggunaan AI di kampus. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa, katanya, penting untuk membangun kesadaran digital yang sehat.
“AI harus dimanfaatkan sebagai teman dan mitra untuk mendorong kreativitas dan inovasi, tanpa mengurangi daya kritis pengguna,” katanya.
Selain meninjau Digital Talent War 2025, Nezar juga meninjau Internship Fair di kampus Unika yang sembilan perguruan tinggi di Jawa Tengah ikuti.
Kegiatan tersebut mempertemukan mahasiswa dengan perusahaan digital yang siap merekrut tenaga magang hingga langsung menawarkan kerja. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













