Isi kuota murid dengan jalur reguler
Meski hanya mendapatkan dua Calon Murid Baru (CMB) melalui jalur afirmasi, Marwulandari menyatakan pihaknya telah berusaha menghubungi CMB yang berdomisili di sekitar SMA Mardisiswa Semarang.
Setelah dihubungi, ternyata banyak CMB yang sudah diterima dan mendaftar di sekolah swasta lain.
“Jadi yang kami hubungi itu adalah anak-anak yang di sekitar Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Banyumanik. Kebetulan mereka sudah dapat sekolah swasta yang lain,” tuturnya.
Marwulandari mengatakan bahwa tidak akan menarik murid yang sudah diterima di sekolah lain.
“Jadi kemarin itu pada waktu Zoom Meeting dengan dinas itu kami enggak boleh ngambil dari sekolah swasta lain, kecuali anak itu sendiri yang datang ke [sekolah] kami,” jelasnya.
Kepala SMA Mardisiswa itu mengaku telah menghubungi lima orang CMB dan keseluruhan telah mendapatkan sekolah. Lebih lanjut, ia pun mengatakan pihaknya mengisi kekosongan jalur afirmasi dengan jalur reguler.
“Sebenarnya 144 murid. Ini kami sudah 100, hampir 150. Ya, kita sudah memenuhi target. Harusnya kemarin itu dari 144 itu yang 36 miliknya anak afirmasi, milik anak kemitraan. Kami dapatnya 108. Tapi karena kami kemitraan saja yang daftar nol, akhirnya kami buka yang reguler semua,” tuturnya.
Hingga Rabu, 9 Juli 2025, SMA Mardisiswa masih melayani pendaftaran jalur reguler. Namun, akan ditutup jika kuota telah mencapai 150 murid. Marwulandari menambahkan bahwa SPMB SMA Mardisiswa pada tahun ajaran 2025/2026 akan membuka sekitar 4-5 kelas rombongan belajar. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi