“Kita daerah lumbung ternak. Kita polulasi sapi potong itu ada 1,8 juta ekor, populasi kambing sekitar 3,8 juta kambing, domba sekitar 2,3 juta ekor. Jadi untuk kesiapan Idul Adha cukup. Kita tunggu waktunya akhir Juni nanti,” terang Agus.
Disnak Keswan Jateng minta peternak waspadai 2 wabah berbahaya
Selanjutnya, pihaknya meminta masyarakat, khususnya peternak, untuk selalu waspada terhadap 2 wabah berbahaya. Adapun wabah tersebut ialah Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kerap menyerang hewan ternak sapi.
“PMK ini kan belum selesai ya, sangat drastis turunnya, tinggal yang sisa-sisa saja, tinggal yang penyakit LSD. Jadi kami tetap ante mortem, pemeriksaan oleh dokter hewan kami sebelum hari H untuk Idul Adha itu sekitar dua pekan, untuk memeriksa tempat penjualan ternak,” ucap Agus.
Selain masalah kesehatan, pihaknya juga memperhatikan aspek syariat dalam penyembelihan hewan kurban. Pihaknya akan menerjunkan Juru Sembelih Halal (Juleha) yang sudah tersertifikasi untuk melakukan pemotongan pada sejumlah titik saat Idul Adha.
“Karena sudah mendapatkan teknik-teknik penyembelihan ternak melalui Juleha. Jadi ada dua hal, kesehatan ciri-ciri hewan sehat itu harus jadi perhatian. Dan pada saat itu apakah memenuhi syariat ibadahnya ini penting kita perhatikan bersama,” pungkasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto