SEMARANG, beritajateng.tv – Hadapi strategi ala sepak bola Italia ‘catenaccio’ PDI Perjuangan, PKB menyebut akan menggunakan strategi desa kepung kota untuk mengalahkan partai banteng itu di Jawa Tengah.
Menanggapi strategi desa kepung kota itu, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kota Semarang Muhammad Mahsun angkat bicara. Meskipun secara spesifik ia tak dapat berkomentar banyak perihal bagaimana jalannya strategi gagasan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tersebut, namun ia membenarkan kuatnya basis NU berasal dari desa ke desa.
“Itu ditanyakan langsung ke beliau (Muhaimin) strateginya seperti apa. Tetapi kami di Kota Semarang ini memang masyarakat NU ini kebanyakan berada di desa-desa,” ujarnya saat beritajateng.tv hubungi melalui sambung WhatsApp, Jum’at 6 Oktober 2023.
Meskipun Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jateng lekat dengan kehidupan metropolisnya, namun Mahsun mengklaim umat NU di Kota Atlas ini masih mengadaptasi kebiasaan NU secara kultural dalam kehidupan bermasyarakat.
“Mayoritas umat Islam di Kota Semarang itu mengaku NU atau beribadah secara NU, suka tahlilan, suka sholawatan,” sambungnya.
Strategi desa kepung kota
Lebih lanjut, ia memiliki tafsiran subyektif perihal pernyataan strategi desa kepung kota yang tersampaikan oleh Muhaimin. Menurutnya, strategi itu tidak lepas dari konsep dalam mengadaptasi kebiasaan warga desa yang rukun dan guyub, untuk kemudian diterapkan di kehidupan perkotaan.
“Tradisi desa mengepung kota itu tradisi masyarakat desa yang suka guyub, rukun, kemudian kalau meminjam istilahnya Gus Mus itu bahasanya ‘ingin mendesakan kota’,” ujarnya.
Menurutnya, tradisi desa yang erat kaitannya dengan NU, akan menjadi hal positif jika diterapkan juga di daerah perkotaan. Ia pun optimis strategi ini akan memenangkan PKB di Jateng.
“Tradisi baik yang ada di desa seperti kerukunan dan saling kenal satu sama lain, kalau di kota kan cuek ya. Kalau budaya desa ini bisa menguasai kota, saya kira juga sama lah kekuatan politik pun akan sama,” bebernya.