Produksi kerajinan Sukiman setiap hari tidak pasti jumlahnya lantaran menyesuaikan pesanan. Meski begitu, dalam sehari ia bersama istrinya mampu menghasilkan sekitar enam buah tas atau tempat sampah berukuran besar.
BACA JUGA: Waspada! Air Hujan di Semarang Mengandung Mikroplastik, Peneliti: Bisa Berdampak ke Fungsi Otak
Di balik kesederhanaannya, Sukiman menyimpan harapan besar. Ia ingin hasil kerajinannya bisa menembus pasar yang lebih luas dan menjadi peluang usaha bersama warga sekitar.
“Harapannya nanti bisa lebih berkembang, pemasarannya luas, dan bisa mengajak tetangga supaya sama-sama punya tambahan penghasilan,” katanya.
Kisah Sukiman menjadi bukti bahwa kreativitas dan ketekunan mampu mengubah keterbatasan menjadi peluang. Dari plastik bekas, ia tak hanya menciptakan produk bernilai guna, tetapi juga harapan untuk kehidupan yang lebih baik. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













