
Menurutnya, ada berbagai cara untuk mengaktualisasikan semangat pemuda dalam kegiatan nyata. Seperti pengembangan kewirausahaan, inovasi digital, dan pelestarian budaya bangsa. Kesempatan ini ia harapkan mampu memupuk rasa nasionalisme dan meningkatkan partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan.
Sumanto sebut Sumpah Pemuda tetap miliki makna relevan
Sumanto menambahkan, pada era digital ini, Peringatan Hari Sumpah Pemuda tetap memiliki makna yang penting dan relevan. Era teknologi perlu menjadi momentum agar pemuda tetap menjaga jatidiri, memperkuat nasionalisme, serta tak terpecah belah oleh berbagai dampak negatif media sosial. Era ini juga membuka peluang besar bagi pemuda untuk berkontribusi dalam inovasi teknologi dengan berbagai bentuk kreativitas.
BACA JUGA: Sumanto: Alih Fungsi Lahan Pertanian Ancam Ketahanan Pangan Jawa Tengah
Pada Era digital memudahkan penyebaran informasi, tetapi juga menyebarkan berita palsu dan ujaran kebencian yang dapat memecah persatuan bangsa dan melemahkan rasa nasionalisme. Ia berharap generasi muda meningkatkan literasi sehingga tak gampang terhasut banyaknya haoks di media sosial.
Ia mengatakan, kemajemukan suku, agama, dan budaya sering menimbulkan perbedaan persepsi dan potensi konflik. Namun para pendahulu sudah memberikan contoh, meski Indonesia negara yang kaya akan keberagaman, tetapi para pemudanya tetap bisa bersatu.
“Generasi muda harus menjadi pelopor perubahan positif melalui pemanfaatan teknologi. Sumpah Pemuda juga mengajarkan pentingnya persatuan dan persaudaraan bangsa Indonesia di tengah keberagaman, termasuk di dunia maya,” jelasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto













