“Saya waktu itu studinya masih di kampus Jalan Kelud, naik motor setiap kuliah hari Jumat dan Sabtu, jam 12 siang berangkat dan pulang jam 8 atau 9 malam,” kenangnya.
Tidak berhenti di situ, pada 2019 Bertha harus kehilangan sang ibunda yang menyebabkan ia kehilangan motivasi dalam menyelesaikan proposal disertasinya. Bertha bahkan mengaku hingga awal 2022, ia sempat kehilangan arah dalam menuntaskan studinya.
“Waktu ganti kaprodi, semua mahasiswa yang belum lulus dipanggil termasuk saya, nama saya bahkan ada di nomor satu, itu mungkin gertakan untuk menyelesaikan studi,” ucapnya.
Setelah itu, Bertha memutuskan untuk mengebut dalam pengerjaan disertasinya. Untungnya, proses konsultasi saat itu masih secara online sehingga sedikit mempercepat prosesnya.
Ia kemudian melaksanakan Ujian Kelayakan Disertasi pada 27 Oktober 2023 lalu. Hingga akhirnya, ia berhasil lulus dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Pendidikan pada 4 Januari 2024 ini di usianya yang akan memasuki 56 tahun pada Februari mendatang.
Istimewanya lagi, Bertha menjadi Suster pertama yang berhasil meraih gelar Doktor di Susteran Gedangan.
“Kalau saya lihat proses ini, memang kuncinya yang pertama harus fokus. Fokus kalau saya itu studi, walau saya sudah tua tapi berusaha untuk menyelesaikan studiku,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi