Semarang, 15/7 (BeritaJateng.tv) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tak hanya membahas soal usulan pembangunan baru saja.
Dirinya menegaskan agar dalam forum musyawarah berjenjang yang diselenggarakan setiap tahun itu juga membahas terkait perawatan pembangunan yang telah rampung dikerjakan.
Pasalnya, dia menyoroti banyaknya hasil pembangunan yang kondisinya tidak terawat, terutama yang merupakan fasilitas publik.
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu bahkan mengaku bingung setiap jajarannya di tingkat Kelurahan dan Kecamatan beralasan tak memiliki anggaran perawatan.
Untuk itu dia pun merasa harus membuka kepada masyarakat jika setiap Kelurahan di Kota Semarang mendapatkan alokasi anggaran minimal Rp. 1 miliar setiap tahunnya, dan minimal Rp. 2 miliar untuk setiap Kecamatan. Sehingga dirinya berharap masyarakat dapat aktif mengusulkan perawatan pembangunan dengan memanfaatkan anggaran tersebut.
“Saya menyampaikan teguran kepada Camat dan Lurah, karena mengajukan pembangunan, tapi setelah dibangungkan tidak dirawat. Alasannya? Tidak ada biaya perawatan,” cerita Hendi.
“Padahal sekarang ini di Kota Semarang setiap kelurahan dialokasikan anggaran minimal satu miliar, semua kelurahan minimal satu miliar, dan kecamatan minimal dua miliar. Harusnya pada saat musrenbang ada ploting untuk biaya perawata,” tegas Wali Kota Semarang itu saat berdialog dengan warga Sekaran, Gunungpati beberapa waktu lalu.
Sementara itu Hendi juga menekankan agar jajarannya meningkatkan komunikasi antar instansi dalam mengupayakan pembangunan untuk Kota Semarang aga menjadi semakin hebat.