Dirinya mecontohkan bila anggaran yang dimiliki kelurahan dan kecamatan tidak mampu merealisasikan usulan pembangunan masyarakat, maka dirinya berharap segera adanya komunikasi kepada dinas yang memiliki anggaran lebih besar.
” Kika besar biar diurus oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Tata Ruang juga masih punya beberapa anggaran tambahan untuk membangun,” jelas Hendi.
Di sisi lain, Hendi juga meminta masyarakat untuk dapat ikut bergerak bersama merawat hasil pembangunan, seperti misalnya dengan menjaga kebersihan lingkungan. “Ini merupakan kota kita sendiri maka kita harus rawat lingkungan kita sendiri. Saya sebagai sedulur panjenengan mengingatkan bahwa hal – hal seperti ini memang sepertinya sepele, tapi memiliki dampak yang sangat baik dalam menjaga tren positif pembangunan di Kota Semarang,” ujar Hendi.
Dirinya pun juga meminta pelaku UMKM dan retail modern untuk dapat aktif membersihkan lingkungan masing – masing. Bahkan secara dirinya menetapkan standar untuk halaman pelaku UMKM dan retail modern harus dalam kondisi bersih setiap jam 6 pagi.
“Bagi yang jualan diingatkan untuk turut andil dalam membersihkan sampahnya masing-masing, kita ajak bekerja sama membersihkan tempat jualan masing-masing agar wilayah Sekaran bersih,” ujarnya.
Di sisi lain Hendi juga menyinggung terkait kasus stunting di Kota Semarang yang masih harus mendapat perhatian. Ia berpesan agar masyarakat mencari informasi lebih banyak terkait stunting dan gizi.
“Maka pesan saya, ibu-ibu yang sedang hamil, yang punya anak kecil, rajin membaca dan mencari informasi tentang makanan yang bergizi untuk anak. Kalau putrane panjenengan ndak mau disuapin, jangan dibiarkan saja (tidak makan), harus ditelateni, gimana caranya biar anak-anak mau makan,” pungkas Hendi. (Ak/El)