Scroll Untuk Baca Artikel
Hukum & Kriminal

Tak Digubris Mabes Polri, Korban Sindikat TPPO Myanmar Bakal Lapor ke Polda Jawa Tengah

×

Tak Digubris Mabes Polri, Korban Sindikat TPPO Myanmar Bakal Lapor ke Polda Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
Korban TPPO
Tutik Wijaya (LBH Semarang), TA (ibu korban), dan YJ (ayah korban) saat menggelar konferensi pers di Sekretariat AJI Semarang, Rabu, 24 Juni 2024 lalu. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Ingat pemuda asal Kota Semarang yang menjadi korban penipuan dengan modus bekerja di luar negeri? Hampir satu bulan berlalu, laporan jaringan korban TPPO ke Mabes Polri belum mendapat respons yang memuaskan.

Pendamping Hukum LBH Semarang, Tuti Wijaya, mengungkapkan, semua upaya telah pihaknya lakukan. Misalnya, dengan membuat laporan ke beberapa instansi pemerintah sekaligus, seperti KBRI, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), hingga Komnas Perempuan.

Namun, balasan yang pihaknya terima hanyalah formalitas saja tanpa penyelidikan berarti.

“Kami juga sudah mengirim surat ke Presiden Jokowi, tidak ada balasan atau respons. Hanya saja, setelah surat itu sampai satu atau dua hari langsung akun Jokowi follow akun jaringan kami jerat paksa di Twitter,” ungkapnya kepada beritajateng.tv, Rabu, 24 Juli 2024.

BACA JUGA:  Kasus TPPO Semakin Melejit, Kemenlu RI Ungkap 2 Faktor Utama, Modusnya Tipu Sesama WNI

Sebelumnya, LBH Semarang tengah mendampingi kasus warga Kecamatan Semarang Utara yang menjadi korban Tindak Pidana Penculikan Orang (TPPO) ke Myanmar. Korban, A, telah berada di Myanmar sejak tahun 2023 lalu.

Saat ini, LBH Semarang berencana untuk melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Tengah pada awal bulan Agustus mendatang.

“Alasan kenapa kami ke Polda Jateng karena ke Mabes Polri nyatanya tidak ada kabar sama sekali. Ya sudah kita laporkan aja ke wilayah,” bebernya.

Jaringan korban TPPO laporkan ke Polda Jawa Barat

Selain ke Polda Jawa Tengah, laporan serupa juga telah dilakukan oleh jaringan korban lainnya. Seperti halnya 4 korban yang berada di wilayah Bandung.

Tuti menuturkan, 4 korban yang berada di wilayah Bandung telah melaporkan kasus yang sama ke Polda Jawa Barat pada 11 Juli lalu.

Tinggalkan Balasan