BACA JUGA:Alon-alon Demak Dapat Pujian dari Komisi C DPRD Kabupaten Batang
“Tahun 2025 itu kan bagi hasil dari pajak daerah, khususnya PKB, itu akan lebih besar untuk kabupaten-kota dibanding provinsi. Makanya kita harus berani keluar dari zona nyaman,” bebernya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk tak bergantung dengan penerimaan pajak yang selama ini menjadi penyumbang PAD tertinggi.
“Dua hal penting yang akan kita lakukan, yaitu optimalisasi aset dan membenahi juga mengawasi performance BUMD,” tegasnya.
Komisi C akui pengelolaan BUMD sudah banyak kemajuan
Soal pengelolaan BUMD, Bambang menyebut ada peningkatan yang terjadi. Lantaran menurut legislator PDI Perjuangan itu dari sisi tata kelola maupun bidang usaha BUMD Jateng sudah banyak kemajuan.
Menurutnya, banyak BUMD di Jateng yang telah memberikan kontribusi, khususnya dalam menunjang pemasukan daerah.
“Ini kita awali dengan pembenahan badan hukumnya, sekarang kita buat bagaimana supaya performance BUMD jelas,“ terangnya.
BACA JUGA:Tangani Masalah Kekeringan, Komisi D DPRD Jawa Tengah Bentuk Raperda Sistem Air Minum Regional
Ia mengaitkan peningkatan performa BUMD itu dengan aset-aset di Jawa Tengah yang menurutnya dapat dimanfaatkan. Seperti infrastruktur yang berkaitan dengan konstruksi diserahkan kepada Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT).
“Yang berkaitan dengan pariwisata kita serahkan ke PRPP. Kemudian Bank Jateng yang jadi primadona kita genjot lebih luas lagi, supaya memberikan kontribusi dividen yang signifikan,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila