Pada kesempatan ini, pihaknya memerkan lima lukisan yaitu ‘ACT#2’ karya I Nyoman Darya, ‘Wristling for Remembering’ karya Andry Boy, ‘Embracing Life Journey #2’ karya Amin Taasha, serta ‘Memulai Lagi Sampai Mati’ dan ‘Curator for Your Life’ karya Ummi Shabrina.
Lukisan AR manfaatkan media sosial
Melalui lukisan-lukisan ini, kata Rain, keempat seniman memadukan elemen-elemen realitas dengan unsur-unsur fantastis menciptakan gambaran visual yang memikat dan mengundang penonton untuk merenung tentang keseharian yang dilihat dari sudut pandang yang baru dan menakjubkan.
“Setiap lukisan dalam pameran ini adalah seperti momen singkat yang tertangkap dari dalam imajinasi, menggambarkan dunia yang lebih ajaib dan penuh misteri di balik rutinitas kita,” katanya.
BACA JUGA: Kenalkan Pemilu 2024, SMK Muhammadiyah 1 Semarang Kemas Demokrasi dalam Pameran Seni
Ia menjelaskan, penggunaan teknologi AR melalui filter Instagram kali ini akan membawa pengunjung ke dalam pengalaman yang berbeda dalam menikmati lukisan.
“Melalui penggunaan filter Instagram, kegiatan menonton pameran menjadi pengalaman yang terhubung dengan dunia digital. Memungkinkan pengunjung untuk berbagi keindahan seni ini dengan teman-teman mereka,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi