Tak mudah, Fina yang tak terlalu suka melukis akhirnya mampu menyelesaikan lukisan berukuran 30 cm x 30 cm tersebut dalam dua pertemuan kelas. Selain itu, ia tak menyanggah jika di kemudian hari akan kembali melukis.
“Walau nggak pernah ngelukis tapi seneng juga, buat hiburan. Dipajang di pameran merasa diapresiasi,” lanjutnya.
Hal senada juga Aji Arum sampaikan. Berbeda dengan Fina yang menghasilkan karya seni lukisan, mahasiswa PGSD angkatan 2021 tersebut berhasil merancang stone art painting yang menggemaskan.
“Ini punya saya adalah stone art, yaitu kerajinan melukis batu. Susah karena medianya berbeda, bukan umum kaya kanvas, tapi seru juga sih,” katanya.
Singgih menambahkan, bahwa tidak hanya sekadar mengajar dan mempelajari kurikulum pendidikan, mahasiswa PGSD juga mampu menggali kemampuan seni mereka. Tak heran jika kemudian hari, banyak mahasiswa PGSD yang memiliki jiwa seni tinggi. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi