“Masakannya fresh semua, jadi nggak ada yang sisa kemarin. Kita bikinnya secukupnya saja, tidak terlalu banyak,” terangnya.
Berusaha Eksiskan Takjil Khas Semarang di Tengah Gempuran Kuliner Kekinian
Pusat Jajanan Semarang yang tergelar tahun ini memang lebih meriah ketimbang tahun lalu. Tahun ini, puluhan stand pedagang berderet mengelilingi Aloon-aloon Masjid Agung Kauman Semarang.
Terkait ramainya stand pedagang, Ibu Ukik turut menyampaikan keresahannya. Menurutnya, daya beli masyarakat pada Ramadhan tahun ini terasa berkurang daripada tahun lalu.
“Sekarang masakannya bikinnya sedikit-sedikit, kalau banyak-banyak kan takutnya tuh masih tersisa, soalnya daya beli jauh beda seperti tahun kemarin,” ungkapnya.
Ibu Ukik menjelaskan, bahwa tahun kemarin jumlah stand pedagang tidak sebanyak tahun ini. Terlebih, tahun ini banyak pedagang baru yang menjual aneka kuliner kekinian yang lebih anak muda gemari.
“Kemarin standnya cuma 28, sekarang banyak. Kalau penjualnya bertambah banyak, pembelinya (masing-masing pedagang) berkurang,” tuturnya.
Bagi Anda yang ingin merasakan takjil khas Semarang, jangan lupa untuk mencari petis bumbon, ketan biru, dan apem coro santan, ya. Salah satu lapak yang menjual ketiga kuliner khas tersebut adalah “Warung Makan Ibu Ukik” yang berlokasi tepat di sebelah kiri pintu masuk Aloon-Aloon Semarang. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi