Camat Tugu, Eko Agus Padang, menyatakan pihak kecamatan bersama warga telah melakukan berbagai langkah mitigasi sejak awal November. Warga dan petugas melakukan penambalan talud yang retak serta memasang sandbag di titik rawan.
“Tapi limpasan air dari hulu terlalu besar. Talud yang sudah tua tetap kalah. Sekarang warga gotong royong menangani darurat tiga titik yang jebol,” ujar Eko.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan membuat kisdam sementara dengan trucuk dan sandbag sambil menunggu pembangunan talud permanen oleh BBWS. Panjang talud yang akan dibangun mencapai sekitar 40 meter.
Selain penanganan fisik, kecamatan juga membuka posko kesehatan dan dapur umum sebagai dukungan bagi warga terdampak.
“Normalisasi sungai memang menjadi solusi jangka panjang. Talud sudah terlalu tua dan rawan jebol. Kami berharap prosesnya dipercepat agar warga tidak terus berada dalam kondisi was-was setiap musim hujan,” kata Eko. (*)
Editor: Elly Amaliyah











