Antara lain alpukat, kelengkeng, nangka, mangga dan sebagainya. Maka ia berharap kepada masyarakat sekitar agar kawasan hutan ini bisa masyarakat jaga dan manfaatkan.
Yakni melalui pendampingan dari Undip agar tidak terdegradasi.
“Seperti kita ketahui bersama bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang mewarnai negeri akhir-akhir ini salah satunya di sebabkan faktor lingkungan yang sudah terdegradasi cukup parah,” tegasnya.
Sementara itu, Prof Suharmono menyampaikan, Undip mendapat amanah untuk mengelola sekitar 100 hektare hutan di wilayah Desa Kaligawe dan Mluwe. Wilayah itu kini menjadi kawasan KHDTK Wanadipa Undip ini.
Kolaborasi dengan Pertamina Foundation menjadi menjadinstrategis dalam upaya pelestarian sekaligus untuk memperkuat daya dukung lingkungan huku sungai Babon. Sehingga tidak membebani lingkungan kawasan hilir.
Di kawasan KHDTK Wanadipa ini, lanjut Prof Suharmono, Undip telah mengelola hutan yang cukup luas ini untuk kemanfaatan bagi masyarakat. Kemudian juga pelestarian, riset dan penelitian bagi banyak program studi.
BACA JUGA: Marak Motor Mogok Usai Isi Pertalite di Blora, Pertamina: Tak Ada BBM Tercampur Air
Salah seorang warga Desa Kaligawe, Mohamad Kamsan (46) mengaku sudah di libatkan langsung dalam pemanfaatan dan pemberdayaan di KHDTK Wanadipa Undip ini.
Dengan adanya program kolaborasi dengan Pertamina Foundation ini, Kamsan berharap manfaat juga akan semakin besar. Sebab hasil tanaman buah nanti bisa untuk menambah pendapatan kelompok penggarap. (*)
Editor: Farah Nazila













