“Tapi lagi-lagi, instruksi netral itu harus tegakkan secara disiplin. Jika ada yang melanggar dan dibiarkan, itu berarti diizinkan. Sebagai negara yang memiliki rakyat kritis dan akses informasi yang luas, kita harus menjaga agar rakyat tidak dapat pandangan yang dapat mengganggu akal sehat,” tegas Anies.
Sebelumnya, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, KH Hanief Ismail, menginstruksikan kepada warga NU untuk memilih pasangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
BACA JUGA: Benarkan Adanya Instruksi PBNU Dukung Prabowo-Gibran, Gus Nadir: Ini Akal-akalan yang Berbahaya
Ia menegaskan bahwa dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran bukan hanya untuk menghemat anggaran, tetapi juga untuk menyelamatkan bangsa dari kelompok-kelompok yang menyimpang.
Melihat hasil survei yang menunjukkan tingginya popularitas pasangan nomor urut 02, PBNU meminta warga NU untuk memilih 02 agar Pilpres dapat berlangsung dalam satu putaran tanpa kekacauan.
“Instruksi ini bukan hanya untuk mengamankan suara paslon 02, melainkan untuk mengamankan bangsa dan negara. Jangan sampai terpecah belahnya negara, jaga keutuhan agama, dan hindari kelompok-kelompok yang menyimpang,” tutur KH Hanief. (*)