SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus bullying atau perundungan kembali terjadi. Kali ini, video seorang siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah, sedang menganiaya temannya viral di media sosial. Belakangan diketahui bahwa pelaku merupakan siswa berprestasi.
Dosen Fakultas Psikologi asal Soegijapranata Catholic University (SCU), Christa Vidia Rana Abimanyu, pun memberikan tanggapannya. Menurut dosen yang akrab disapa Abimanyu itu, pelaku perundungan tidaklah terbatas pada tingkat kepintaran maupun prestasi seseorang.
Faktor yang mempengaruhi, lanjut Abimanyu, adalah pola asuh. Terlebih, pelaku perundungan merupakan anak di bawah umur. Abimanyu menduga, pelaku perundungan pernah menjadi korban di masa lalu.
BACA JUGA: Update, Kepala Sekolah Siswa Pelaku Bullying Cilacap Ungkit Hal Ini: Sangat Miris
“Yang mempengaruhi paling banyak kalau anak kecil adalah pola asuh, apakah di rumah terlalu keras, karena pembuli itu kan pelaku kekerasan, orang yang melakukan kekerasan itu dulunya biasanya pernah menjadi korban kekerasan, entah kekerasan verbal, fisik hingga seksual,” katanya kepada beritajateng.tv, Kamis, 5 Oktober 2023.
Abimanyu melanjutkan, korban yang pernah mengalami kekerasan sangat rentan untuk menjadi pelaku perundungan di kemudian hari. Terlebih, apabila korban kekerasan tidak tertangani dengan baik.
Sementara faktor selanjutnya seorang anak dapat menjadi pelaku perundungan adalah munculnya rasa untuk menguasai maupun mendominasi pertemanan. Hanya saja, pelaku kemudian tidak memiliki kemampuan tertentu untuk mendapatkannya.