“Dalam beberapa profesi, seperti pekerjaan sosial, ada ikatan emosional yang tidak bisa digantikan meskipun secara materi ada tawaran lebih tinggi,” terang Wahyu.
BACA JUGA: Kena Serbu Seribu Orang Lebih per Hari, Peserta Job Fair Tertua Umur 58 Tahun
Wahyu menekankan bahwa job hugging adalah fenomena wajar dalam dinamika pasar tenaga kerja. Karyawan lama memang membawa stabilitas, namun perusahaan juga membutuhkan energi baru dari pekerja yang lebih inovatif.
“Perusahaan yang kompetitif biasanya bisa menyeimbangkan. Karyawan lama memberi stabilitas, sementara karyawan baru membawa ide segar. Jadi sifatnya dinamis,” tuturnya.
Fenomena ini, Wahyu melanjutkan, sama seperti siklus bisnis. Tidak selalu mengarah ke kondisi krisis, tapi lebih pada kompleksitas variabel ekonomi yang saling terkait. Bahkan, job hugging bisa terjadi ketika ekonomi tumbuh. (*)
Editor: Farah Nazila