SEMARANG, beritajateng.tv – Timnas U23 Indonesia membuka babak Kualifikasi Piala Asia U23 2026 menghadapi Laos di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Hasilnya? Imbang tanpa gol alias 0-0.
Sejak peluit awal, Timnas U23 Indonesia tampil mendominasi, tapi sinyal bahaya muncul saat peluang yang jadi ladang harapan enggan diubah jadi gol.
Para pemain Timnas U23 Indonesia menguasai bola hingga 83 persen sepanjang laga, menciptakan lebih dari 25 tembakan. Hanya lima yang mengarah tepat sasaran.
Namun, peluang emas yang dimiliki justru sulit diubah ketika tekanan Laos bertahan rapat di kotak penalti, memaksa Indonesia kerap menyudahi peluang dengan sepakan jarak jauh yang melenceng atau hanya mengenai badan kiper.
BACA JUGA: Peluang dan Perhitungan Realistis Timnas U23 Indonesia Menuju Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Faktor Timnas U23 Indonesia Tak Bisa Unggul Gol
Masalah utama yang tampil mencolok adalah tandem kreativitas dan penyelesaian akhir. Dominasi bola dan tekanan tiada henti seharusnya membuka celah, tapi faktanya peluang yang dihasilkan sering kali dari luar kotak penalti. Dilihat dari tren ini, Timnas U23 Indonesia jelas kekurangan variasi serangan dan finishing yang tajam.
Mengenai penyelesaian akhir, dua laga sebelumnya juga belum membuahkan gol. Indonesia kalah 0-1 dari Vietnam dalam final Piala AFF U23 2025, dan kini kembali imbang lawan Laos. Ini jadi sinyal kuat bahwa lini depan masih butuh pembenahan serius.
Dari sisi umpan dan build-up, akurasi menjadi pekerjaan rumah besar. Umpan lintas lini yang seharusnya ditemukan untuk membongkar pertahanan Laos kerap gagal menyentuh target alias mudah dipotong.
Apalagi, umpan silang yang datang dari sisi kanan jauh dari harapan realisasi peluang. Proses build-up dan distribusi bola memang lumayan, tapi efektivitasnya masih jauh dari kata ideal.