Di sisi personal, Rafael Struick yang bermain sejak menit awal di sisi kiri tidak maksimal. Babak pertama, ia tampak kesulitan mendapat dukungan untuk melepas kreatifitasnya.
BACA JUGA: Starting XI dan Prediksi Skema Permainan Timnas U23 Indonesia Hadapi Laos di Kualifikasi Piala Asia
Baru di babak kedua, setelah bergeser ke tengah, permainannya mulai hidup. Itu pun datang ketika tim di sekitarnya memberikan ruang gerak lebih. Soal positioning Struick ini layak jadi pertimbangan pelatih. Apakah ia paling efektif di sayap kiri atau lebih berkembang jika mendapat kebebasan di tengah?
Peran kiper Laos, Kop Lokphathip, sangat besar. Ia tampil layaknya benteng kukuh yang menghalau banyak serangan Garuda Muda dan jadi alasan utama skor tetap kacamata.
Eksekusi Permainan Kurang Maksimal
Secara keseluruhan, pertandingan ini memberi sinyal bahwa dominasi tanpa eksekusi yang tepat tidak cukup. Timnas U23 Indonesia perlu lebih kreatif dalam menciptakan peluang, lebih akurat dalam operan dan umpan silang.
Selain itu, harus memaksimalkan potensi pemain seperti Struick. Kreativitas finishing jadi kunci untuk menyulap dominasi menjadi gol.
Setelah hasil imbang ini, posisi Indonesia di klasemen Grup J pun jadi rumit. Korea Selatan sempat menang besar 5-0 atas Makau dan kini memimpin grup dengan 3 poin dan selisih gol +5.
Sementara itu, Indonesia dan Laos sama-sama mengantongi 1 poin dan belum mencetak gol. Hanya juara grup yang langsung lolos, sedangkan runner-up terbaik di antara 11 grup akan mengisi empat slot tersisa.
Pekerjaan rumah pun kian bertambah. Dua laga tersisa harus tampil dengan performa maksimal dan sejumlah gol besar demi menjaga kans lolos. (*)