“Proses digitalisasi tersebut menggunakan berbagai teknik pengambilan gambar, seperti Image Processing, 3D Construction, Photogrammetry, hingga VR. Harapannya bisa menghasilkan objek gambar yang berkualitas tinggi dan presisi tinggi,” sambungnya.
Lebih jelas, inovasi Virtual Museum ini dijalankan oleh Tim Computer Science in Art and Culture (CSAC) Udinus. Tak sendiri, mereka menggandeng Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi (BPTIK) Jawa Tengah.
BACA JUGA: Wisata Sejarah Semarang: Museum Mandala Bhakti, Mengenang Perjuangan TNI
Ahmad pun berharap, inovasi Virtual Museum dapat menjadi media belajar bagi pelajar maupun masyarakat umum. Terlebih, dapat membantu menarik minat masyarakat dalam mengunjungi museum.
“Selain itu juga semoga benda-benda sejarah tersebut dapat terdokumentasikan dengan baik,” tandasnya.
Sebagai informasi, Museum Ranggawarsita menggelar pameran gratis bertajuk Abhirama Kisah Klasik Jawadwipa, 12 – 16 Juni 2024 mendatang. Sekitar 17 peserta dari beberapa museum di Indonesia turut serta dalam pameran ini. (*)
Editor: Farah Nazila