“Semuanya bertujuan untuk kesehatan karena kami menggunakan teh organik,” imbuhnya.
Sebelum merintis Cha Guan Tea House, Tanto lebih dulu sukses dengan Es Teh Gantung khas Pekalongan. Saat ini, Es Teh Gantung Pekalongan milik Tanto bahkan telah memiliki beberapa franchise yang tersebar di berbagai daerah.
BACA JUGA: Segarnya Es Dawet Durian Pak Dono, Kuliner di Semarang yang Berusia 30 Tahun
Kenalkan tradisi ngeteh khususnya teh organik
Jika berbicara tentang teh, tradisi khas barat seperti Afternoon Tea atau High Tea terkenal lekat dalam budaya Inggris. Untuk Indonesia sendiri, Tanto menyebut bahwa tradisi ngeteh belum sekental di negeri barat.
Lebih lanjut, Tanto menjelaskan bahwa tradisi ngeteh sebenarnya berawal dari Tiongkok. Tak heran jika akhirnya Tanto menghias dinding kedainya dengan beberapa kutipan yang tertulis dalam aksara Cina.
“Setiap hari minum teh yang berkualitas, akan mengenal kualitas teh. Setiap tahun minum teh berkualitas, akan kangen rasanya teh,” ucap Tanto saat mengartikan tulisan pada hiasan dinding.
Untuk menu teh, Cha Guan Tea House menyediakan berbagai varian teh mulai dari oolong tea original, green tea, black tea, fruit tea, condensed milk tea, hingga berbagai jenis oolong health tea. Terkait harga sangat terjangkau, mulai dari Rp18 ribu hingga Rp25 ribu saja.
Sedangkan untuk menu pelengkap, kedai teh ini juga menyediakan menu pendamping berupa camilan lokal seperti risoles, dimsum, hingga siomay. Cha Guan Tea House buka setiap hari pukul 08.30 sampai pukul 21.00 WIB. Ayo datang dan cicipi tehnya! (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi