“Dalam seminggu, dua hingga tiga kali DPMPTSP itu didatangi calon investor, ada Tiongkok, Korea Selatan, bahkan Vietnam. Kami diskusi masalah perizinan lahan untuk industri,” akunya.
Tak hanya diam menunggu tamu, Rosella mengungkap pihaknya terus bergerilya ke kawasan industri di wilayah lain yang hendak melakukan relokasi.
BACA JUGA: Target Investasi Senilai Rp65,7 Triliun, Begini Cara Pemprov Jateng Gaet Investor Asing
“Kita juga mendatangi kawasan industri yang katanya mau ada relokasi, misal di Jababek, dan memang betul mereka mau mengembangkan usahanya di Jateng. Itu menggembirakan untuk kita, jadi tidak hanya dari Penanaman Modal Asing (PMA) tetapi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga ada, termasuk UMKM,” terang Sakina.
Lebih lanjut, Sakina menuturkan Kabupaten Kendal menjadi daerah tertinggi realisasi investasi Jateng di sektor PMA pada triwulan 3 tahun 2023. Adapun Kota Semarang menjadi penyumbang tertinggi di sektor PMDN.
“Saya optimis investasi di Jateng mengalami peningkatan. Jawa Tengah itu sesungguhnya punya daya tarik investasi yang tinggi di mata investor,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi