SEMARANG, beritajateng.tv – Tekan aksi tawuran antarpelajar maupun antarkelompok masyarakat, Polda Jawa Tengah menggelar kejuaraan tinju bertajuk “Street Boxing Event 2025”.
Sebanyak 65 partai pertandingan digelar untuk memperebutkan Piala Kapolda yang dihelat di Gedung Tennis Indoor, GOR Pandanaran, Wujil, Kabupaten Semarang, Minggu, 6 Juli 2025.
Dalam pidato pembukaan, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan kegiatan ini diinisiasi untuk membangun ruang ekspresi yang positif dan kompetitif bagi generasi muda.
Khususnya, kata Ribut, di bidang olahraga bela diri, lebih spesifik boxing atau tinju. “Ini mencerminkan semangat Polda Jawa Tengah untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, lanjut Kapolda, sekaligus untuk mendorong lahirnya pemuda-pemuda tangguh yang siap menghadapi berbagai tantangan zaman.
BACA JUGA: Kalah Tanding Tinju, Jefri Nichol: Gue Lebih Powerful dari El Rumi, Tapi Taktiknya Bagus
Sebab, menurutnya kompetisi ini akan membentuk karakter generasi muda. Street boxing, kata Ribut, bukan sekadar adu fisik, tetapi juga melatih mental, sportivitas, disiplin, dan pengendalian emosi.
“Nilai-nilai penting ini diharapkan akan dapat tertanam kuat, baik kepada para peserta maupun para penonton, terutama para remaja,” jelasnya.
Ribut juga menambahkan, kegiatan olahraga merupakan sarana yang efektif guna membangun solidaritas dan menjauhkan pemuda dari berbagai hal yang cenderung negatif.
“Polda Jawa Tengah akan terus mendorong kegiatan pembinaan generasi muda melalui pendekatan yang lebih humanis, edukatif, dan kolaboratif,” tegasnya.
Ratusan petinju berlaga di Street Boxing Event 2025
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, menambahkan, sebanyak 135 petinju akan bertanding di 65 partai. Mereka berasal dari 25 sasana tinju yang ada di Jawa Tengah dan Gunungkidul.
“Peserta terdiri dari pelajar atau mahasiswa, masyarakat umum, hingga atlet pemula,” jelasnya.
Pihaknya menyebut street boxing ini nantinya akan berlangsung secara rutin agar para pemuda semakin terarah. “Mereka menjadi lebih terdidik, terlatih, dan teruji,” tambah Dwi Subagio.
Salah satu peserta, Gerry Tegar Bayu Satria, menyambut baik kegiatan street boxing ini sebagai upaya untuk menekan kenakalan remaja dan aksi tawuran di jalanan.
BACA JUGA: Tradisi Medali Emas Tinju Terputus, Atlet Tinju Jateng Harus Puas dengan Medali Perak di PON 2024
Mahasiswa Universitas STEKOM Surakarta ini mengakui, masa remajanya banyak ia habiskan untuk berbagai aktivitas yang kurang bermanfaat.
“Terus terang, saya memang nakal dan sering bikin malu keluarga. Karena itu, sekarang saya ingin berubah sekaligus membuat bangga orang tua,” katanya.
Menurutnya, mengubah masa lalu tidak akan pernah bisa, yang bisa dilakukan sekarang adalah memperbaiki masa depan dengan mencoba meraih prestasi olahraga.
“Semoga dengan prestasi tinju ini saya bisa memperbaiki segalanya,” ungkap atlet pemula yang bergabung dengan Pengcab Pertina Sukoharjo ini. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi