JAKARTA, beritajateng.tv – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sukses menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) membagikan Dividen untuk tahun buku 2024 di Jakarta.
Dalam rapat tersebut, PT Telkom Indonesia memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp21 triliun, atau setara 89 persen dari laba bersih 2024, kepada para pemegang saham.
Ini mencerminkan kenaikan 19 persen dari dividen tahun sebelumnya, sekaligus menandakan komitmen Telkom dalam memberikan nilai tambah kepada investor.
Sementara itu, sisa 11 persen dari laba bersih, yakni sekitar Rp2,6 triliun. Dengan alokasi sebagai laba tertahan untuk memperkuat kapabilitas bisnis dan mendukung ekspansi strategis Telkom Indonesia di sektor digital.
BACA JUGA: Telkom dan UGM Kembangkan Sistem Deteksi Gempa Berbasis DAS, Lewat Kabel Optik untuk Peringatan Dini Tsunami
Dividen akan setara dengan Rp212,47 per lembar saham, dan akan pihaknha berikan ke pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 12 Juni 2025. Adapun pembayaran akan berjalan selambat-lambatnya pada 2 Juli 2025.
Selain pembagian dividen, RUPST Telkom 2025 juga menyetujui pelaksanaan aksi pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp3 triliun.
Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas harga saham di tengah gejolak pasar, sekaligus memperkuat posisi pemegang saham melalui pengelolaan modal yang lebih efisien.
Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, menegaskan komitmen Telkom Indonesia untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital sebagai bagian dari perannya sebagai pemimpin industri telekomunikasi nasional.
“Telkom sebagai flag carrier sektor telekomunikasi memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung akselerasi transformasi digital Indonesia. Program strategis yang sudah berjalan akan terus di perkuat ke depan,” ujar Awaluddin.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi berbagai portofolio bisnis Telkom, seperti fixed dan mobile broadband, data center, hingga infrastruktur digital. Dalam mendukung target pembangunan nasional, termasuk program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo–Gibran.
“Dengan portofolio dan layanan digital yang komprehensif. Telkom bertekad menjadi tulang punggung transformasi digital Indonesia sekaligus mendukung terwujudnya kedaulatan digital nasional,” lanjutnya.
Tahun 2024 penuh tantangan berat bagi industri telekomunikasi global. Meski demikian, Telkom Indonesia tetap mencatatkan kinerja keuangan yang positif, dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150 triliun atau tumbuh 0,5 persen secara tahunan.