SEMARANG, beritajateng.tv – Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Semarang Tahun 2026 memasuki masa krusial.
Dengan tenggat akhir November yang tinggal sekitar sepuluh hari lagi, DPRD Kota Semarang menunggu kepastian dari Pemerintah Kota (Pemkot) terkait finalisasi dokumen anggaran sebelum mengirimnya ke Pemprov Jawa Tengah.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, mengatakan bahwa pembahasan RAPBD tahun depan sudah terjadwal sejak tiga bulan terakhir. DPRD, menurutnya, telah menyiapkan seluruh tahapan pembahasan sambil menunggu kelengkapan dokumen dari pihak eksekutif.
BACA JUGA: Dari Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi: Pelajar Semarang Antusias Ikuti Pelatihan di Pasar Johar
“Kami sudah menjadwalkan pembahasan sejak jauh hari. Eksekutif punya kesempatan untuk mengirim materi. Kenapa kemudian molor, itu urusan mereka,” ujarnya selepas rapat Badan Anggaran (Banggar).
Ia menilai keterlambatan dokumen dari Pemkot membuat proses pembahasan berjalan tidak secepat yang harapannya. Meski begitu, DPRD tetap memberi ruang kepada anggota untuk memberikan masukan dan mengkritisi setiap bagian dari RKPD maupun RAPBD.
“Anggota ingin menyampaikan masukan sesuai kondisi di lapangan. Itu hal wajar. Kalau ada yang kurang pas atau belum tercantum dalam RKPD, pembahasan inilah ruang untuk klarifikasi,” katanya.
Kadar menegaskan komitmen DPRD untuk merampungkan pembahasan tepat waktu. “Kami tetap sesuai jadwal. Jangan sampai lewat tanggal 30 November,” tegasnya.
Pemkot Akui Penyusunan RKPD Terhambat Perubahan Dana Transfer
Penjabat Sekda Kota Semarang, Budi Prakosa, mengakui adanya keterlambatan penyusunan RKPD, dokumen yang menjadi dasar penyusunan RAPBD. Ia menjelaskan bahwa perubahan kebijakan dana transfer dari pemerintah pusat memberikan dampak besar pada perencanaan anggaran daerah.













