Jika kondisi tak memungkinkan, 760 siswa SMPN 20 Semarang akan kembali belajar secara daring esok hari.
“Kita pantau sampai nanti malam. Jika air masih tinggi kemungkinan masih [belajar] daring. Karena biasanya air di SMPN 20 surutnya agak lama, harus menunggu perumahan di Tlogosari; ketika perumahan Tlogosari surut baru SMPN 20 surut,” papar Agus.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Semarang, Aloysius Kristiyanto, mengatakan hingga saat ini hanya ada satu SMP yang mengajukan pembelajaran daring akibat terendam banjir. Yakni, SMPN 20 Semarang.
BACA JUGA: Banjir Surut, 14 SD di Kota Semarang Kembali Gelar KBM
“Hanya SMPN 20 yang konfirmasi KBM daring. Akses ke sekolah dan halaman tergenang jalannya, tapi yang lebih susah itu akses menuju ke sekolah banyak jalan yang tergenang,” kata Kristiyanto.
Ia pun mengimbau agar seluruh kepala sekolah proaktif menjaga lingkungan sekolah, termasuk antisipasi maupun mitigasi saat banjir datang.
“Kami sampaikan untuk menjaga yang ada di sekolah, kalau hujan senantiasa memantau kondisi, dan kepala sekolah melakukan pengawasan lingkungan dan bangunan sekolah,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi