Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Banjir Surut, 14 SD di Kota Semarang Kembali Gelar KBM

×

Banjir Surut, 14 SD di Kota Semarang Kembali Gelar KBM

Sebarkan artikel ini
banjir semarang
Suasana SDN Tambakrejo 01 terendam banjir di tahun 2024 lalu. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Belasan sekolah dasar (SD) di Kota Semarang kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasanya pada Rabu, 5 Februari 2025.

Sebelumnya, sebanyak 14 sekolah di Kota Semarang yang terdampak banjir menggelar pembelajaran secara daring akibat banjir yang disebabkan hujan deras pada akhir pekan lalu.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Semarang, Aji Nur Setiawan mengatakan, 14 sekolah yang sempat belajar di rumah karena banjir sudah mulai menggelar KBM pada hari ini.

Beberapa sekolah bahkan telah kembali menggelar KBM walaupun masih terdapat sedikit tergenang air. Seperti di wilayah Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.

“Anak-anak sudah mulai masuk sekolah hari ini karena genangan air saat ini masih memungkinkan dan tidak menganggu aktivitas belajar mereka di sekolah,” ucapnya saat beritajateng.tv hubungi, Rabu, 5 Februari 2025.

BACA JUGA: Banjir Surut, Siswa dan Guru Mulai Bersihkan Sekolah dari Sisa Genangan Air

Aji menyebut, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan genangan air tak kunjung surut di beberapa sekolah. Selain curah hujan tinggi, beberapa wilayah di Kota Semarang memang terdampak ketinggian air laut atau banjir rob.

Saat ini, genangan air tidak lagi masuk ke ruang kelas dan hanya tersisa di halaman sekolah dan akses jalan di sekitar sekolah. Oleh karenanya, sekolah berani memutuskan untuk menggelar kembali KBM.

“Tapi kalau air sudah tidak masuk ke dalam ruangan kelas, bisa terbilang aman (untuk dilakukan aktivitas KBM),” jelasnya.

Perbaikan fasilitas secara mandiri oleh sekolah

Lebih lanjut, Aji menyebut jika pihaknya juga menerima sejumlah laporan terkait kerusakan fasilitas sekolah selama cuaca buruk. Meski begitu, kerusakan terbilang minim dan masih bisa ditangani mandiri oleh sekolah.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan