Scroll Untuk Baca Artikel
Feature

Terinspirasi Kartini, Maya Dewi Terus Kenalkan Kebaya Sebagai Identitas Perempuan Indonesia

×

Terinspirasi Kartini, Maya Dewi Terus Kenalkan Kebaya Sebagai Identitas Perempuan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Komunitas Diajeng Semarang
Founder Komunitas Diajeng Semarang, Maya Diana Kusuma Dewi. (dokumen pribadi)

Maya menuturkan, pemakaian kebaya saat itu masih terbatas. Seperti misal saat resepsi pernikahan. Komunitas yang maya jalankan pun mengemban visi misi serius. Yaitu mengajak perempuan Semarang untuk kembali mencintai busana adat, yaitu berkebaya dan berjarik.

BACA JUGA: 4 Model Kebaya Simple tapi Mewah untuk Rayakan Hari Kartini

“Kebaya itu satu-satunyanya budaya adat yang secara historis dan banyak perempuan dari berbagai daerah memakainya. Nggak cuma Jawa, tapi Riau, Melayu, Betawi juga ada,” ucapnya.

Bahkan, sejarah menyebut jika muslimah Nahdatul Ulama (NU) sudah mengenakan kebaya sejak tahun 1955. Juga, ibu negara yang konsisten mengenakan kebaya, mulai dari Fatmawati hingga Iriana Jokowi.

“Sehingga kebaya ini sangat startegis untuk menjadi budaya nasional, kebaya sebagai identitas nasional dari perempuan Indonesia,” tandasnya.

Selain itu, kebaya telah melewati ratusan tahun akulturasi. Mulai dari akulturasi saat zaman penjajahan Belanda dengan kebaya nonik, hingga akulturasi dengan kebudayaan Tiongkok menghasilkan kebaya encim. (*)

Editor: Ricky Fitriyanto

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan