Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlinePeristiwa

Terkuak Penyebab Mahasiswi Unair Meninggal di Dalam Mobil, Bukan Pembunuhan

×

Terkuak Penyebab Mahasiswi Unair Meninggal di Dalam Mobil, Bukan Pembunuhan

Sebarkan artikel ini
ilustrasi plastik
Ilustrasi plastik yang ditemukan di TKP mahasiswi Unair meninggal dunia. (foto:Pexels/Pixabay)

SIDOARJO, beritajateng.tv – Warga Tanah Air kini kembali dihebohkan dengan kasus seorang mahasiswi Universitas Erlangga (Unair) yang meninggal pada Minggu, 5 November 2023.

Berikut penyebab mahasiswi Unair yang meninggal di dalam kendaraan dalam keadaan yang tak wajar.

Mahasiswi Unair tersebut bernama Bernadette Caroline Angelica Harianto yang berusia 21 tahun. Korban meninggal dalam keadaan kepala terbungkus plastik di dalam mobil.

Saat mahasiswi Unair itu ditemukan, plastik berwarna putih di terisolasi di leher korban. Tak hanya itu, seutas slang bening juga terhubung dengan tabung gas helium yang terletak di kursi sebelahnya.

Atas kejadian ini, mahasiswi asal Unair itu dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya untuk penindakan autopsi.

BACA JUGA: Meninggal dalam Mobil dengan Kepala Terbungkus Plastik, Mahasiswi Unair Tinggalkan 2 Surat Wasiat, Begini Isinya

Murni Lamid selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) mengungkapkan bahwa mahasiswinya meninggal bukan karena pembunuhan, tetapi bunuh diri.

Sebelumnya, Murni, mendapati kabar tentang hal ini mengaku menangis. Pasalnya, salah satu mahasiswinya meninggal di dalam mobil yang berlokasi di halaman parkir apartemen Royal Bisnis Tambak Oso, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Aku ndredeg (kaget) tadi mas, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali sehingga saya agak ndredeg ini,” ungkapnya.

Ia pun mengaku mendapat berita duka ini bukan dari polisi, melainkan keluarga korban.

Di rumah sakit, Murni mengatakan, tidak ada orang lain selain tante dan om korban, beserta satu dosen dari kampus.

Lebih lanjut, Murni menyebut bahwa korban saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yaitu program coasistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi.

“Korban orang baik, banyak teman banyak sahabat, dia tandem dengan kelompok 41, yaitu dimana besok sedang menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi besok pagi,” ucapnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan