SEMARANG, beritajateng.tv – Perwakilan sanggar yang anggotanya menjadi salah satu peserta penipuan trofi Gubernur Jawa Tengah mengungkap alasannya mengikuti lomba tari tradisional tersebut.
Perwakilan sanggar tari, Fandy Susilo Wibowo, membeberkan alasan pihaknya mengikuti ajang lomba tari tradisional tersebut.
Saat beritajateng.tv jumpai di Polda Jawa Tengah, Kamis, 26 Desember 2024, Fandy merasa tak ada yang janggal saat melihat flyer lomba tersebut. Iming-iming trofi Gubernur Jawa Tengah menjadi alasan utamanya untuk ikut serta dalam perlombaan itu.
Terlebih, selama ia mengikuti ajang perlombaan tari di Kota Semarang, Fandy mengaku tak pernah ada pelaksanaan lomba tari yang berujung gagal ataupun ditipu panitia. Hal itu membuatnya semakin percaya dengan lomba tari tradisional yang digelar oleh Semarang Economy Creative (SEC).
“Jadi flyer ini atas nama piala gubernur, otomatis secara gengsi, njih, itu kan semangat semua. Untuk urusan perizinan selama di Semarang, puluhan tahun gak ada panitia yang nekat berbohong atau menipu maupun lomba yang gagal. Ketika ada flyer itu otomatis kita percaya,” ungkap Fandy.
Selain Fandy, perwakilan sanggar tari lainnya yang turut hadir di Polda Jawa Tengah, Endah, mengungkap ia yang juga percaya saja flyer lomba tersebut.
“Flyer beredar awal November, saya melihatnya di medsos. 1,5 bulan sebelum lomba tanggal 20 Desember 2024, kan persiapan mereka [peserta lomba] cukup panjang, ya. Jadinya kok sampai tidak terlaksana, itu saya gak paham,” ungkap Endah.
Curiga grup WhatsApp lomba tari ramai di hari H
Kecurigaan Endah berawal dari grup WhatsApp yang riuh saat hari H acara.