Tanggapan Mendag
Karena ramainya hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memberikan tanggapannya.
Ia menuturkan bahwa tidak ada larangan dari pihaknya untuk siapa saja yang ingin kembali berjualan. Namun, ia menggaris bawahi bahwa harus ada izin dari Kementrian Perdagangan. Hal tersebut harus mereka urus.
“Kalau mau mengurus izin silakan, kita nggak melarang. Kita tidak menutup, tapi kita menata,” jelas Zulhas.
Adapun hal-hal yang harus pedagang urus jika ingin mendapat izin, yakni aturan jenis dan izin BPPOM.
“Jadi kalau dia mengurus izin e-commerce nanti ada aturannya. Misalnya yang makanan, minuman, obat-obatan, bedak, atau gitu harus ada izin BPPOM. Harus ada aturannya kalau disini harus diperiksa, kalau jual makanan harus izin halal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zulhas juga pihaknya tak melarang kegiatan jual beli online. Namun, ia hanya memberikan aturan agar toko fisik atau offline tidak kalah dengan yang online.
BACA JUGA:Curhat Seller TikTok Shop Sehari Usai Dilarang: Sangat Sedih dan Kecewa
“Tapi kita mengajak yang pemilik toko offline juga bisa berjualan online. Karena (era) digital nggak mungkin dihindari. Karena itu banyak begitu.” tandasnya.
Di samping itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim memastikan belum ada rencana TikTok buka kembali.
“Saya malah belum tahu,” kata Isy Karim, mengutip Antara, Kamis (12/10/2023).
“Belum (ada pengurusan izin e-commerce),” imbuh Isy Karim.(*)
