SEMARANG, beritajateng.tv – Menjelang serangkaian laga internasional yang berlangsung antara 10-18 November 2025, Timnas Indonesia berada dalam keadaan yang kurang menjanjikan. Tersisa kurang lebih dua minggu lagi untuk bersiap, tetapi tim belum juga menemukan pelatih kepala untuk menghadapi FIFA Matchday.
Kursi Pelatih Timnas Indonesia Masih Kosong
Sejak resmi berpisah dengan Patrick Kluivert, PSSI sampai saat ini belum mengangkat pelatih kepala atau pelatih sementara untuk mengisi kekosongan yang ada. Situasi ini menimbulkan keraguan terkait kesiapan tim dalam menghadapi agenda FIFA Matchday.
Dalam kondisi normal, sebuah tim nasional biasanya akan mulai mempersiapkan pemusatan latihan, memilih daftar pemain, dan merencanakan uji coba sejak jauh-jauh hari sebelum pertandingan. Namun saat ini, tanpa pelatih, Timnas Indonesia berada dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan.
BACA JUGA: Transformasi Piala Dunia 2025, Apa Implikasinya ke Timnas U17 Indonesia?
Urgensi FIFA Matchday
FIFA Matchday memberikan peluang berharga untuk memperbaiki performa, menguji para pemain, dan memperkuat kerjasama antar pemain di luar kompetisi resmi. Bagi Timnas Indonesia, masa ini bisa menjadi jembatan penting menuju ajang besar berikutnya. Namun, tanpa pelatih yang membimbing, kesempatan untuk membentuk identitas tim menjadi sangat terbatas.
Selain itu, pengangkatan pelatih baru biasanya diikuti dengan kebijakan seleksi pemain, metode bermain, dan visi jangka panjang. Dengan posisi yang belum terisi, dampaknya tidak hanya dirasakan pada satu pertandingan saja, tetapi juga dapat mempengaruhi ritme tim hingga ke turnamen selanjutnya.
Walaupun PSSI masih belum menetapkan pelatih baru, sejumlah nama sudah muncul dalam diskusi publik. Seperti mantan pelatih Shin Tae-yong yang bersedia kembali, pelatih Jepang berpengalaman Akira Nishino, pelatih dari Belanda Frank de Boer, serta pelatih lokal seperti Bojan Hodak dan Timur Kapadze.













