Namun kali ini, hingga lima hari genangan tak kunjung surut. Tentu saja, hal ini berimbas pada aktivitas warga yang terhambat.
“Biasanya 3 hari surut, ini sampai 5 hari belum surut. Aktivitas terganggu, apalagi ibu-ibu mau belanja kebutuhan makanan sudah, transportasi anak sekolah, yang kerja juga terhambat,” kata Endah.
Endah membeberkan penyebab banjir yang selalu menggenangi wilayah tersebut karena antara sungai dan jalan tidak seimbang.
Sungai di kawasan Tlogosari lebih tinggi dibanding jalan, sehingga ketika hujan tiba, jalan-jalan tersebut tergenang akibat luapan air sungai.
“Penyebabnya lingkungan di sini lebih rendah dari sungai dan banyak yang belum dilakukan peninggian jalan. Kami minta ada peninggian jalan,” pintanya.
Tak hanya itu, sejumlah sekolah juga terendam banjir. Seperti di SD Tlogosari Kulon 6 Semarang yang terpaksa melakukan pembelajaran di tengah kepungan banjir. (*)
Editor: Elly Amaliyah