Kegiatan fisik, lanjutnya, berupa pavingisasi sepanjang 230 meter yang menghubungkan kampung Wonoyoso dan jalan Wonoplumbon.
“Ada pembuatan talud, rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) dan lain sebagainya,” Katanya.
Menurutnya, untuk kegiatan Non fisik, Kodim 0733 Kota Semarang menggandeng OPD terkait. Seperti Dinas Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang menggelar sosialisasi dan pencegahan stunting, sosialisasi Jo kawin bocah, dan pendampingan.
Ada pula kegiatan donor darah, KB kesehatan, wawasan kebangsaan, pasar murah, dan kegiatan UMKM.
Ia menyebut, Ada 40 personil Kodim 0733 Kota Semarang dan polisi Bhabin Kamtibmas serta masyarakat akan mengerjakan beragam kegiatan tersebut.
“Akan Ada 3 kali TMMD yang digelar di tahun 2023, tahap 1 bulan Mei. Tahap II pada bulan Agustus dan tahap ketiga sekitar November. Semua saling bersinergi, baik TNI-Polri, Pemerintah Kota Semarang dan masyarakat. Ikut mensukseskan TMMD Tahap I kali ini,” jelasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ulfi Imran Basuki mengatakan bahwa DP3A ikut andil dalam TMMD khususnya dalam kegiatan Non fisik.
“Kita memberikan sosialisasi pelayanan termasuk unit pemberdayaan. Kegiatan Non fisik berupa pemberdayaan perempuan di daerah Mijen ini, juga sosialisasi-sosialisasi,” imbuhnya.
Sedangkan untuk program penurunan stunting. DP3A bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk KB dan Dinas Kesehatan Kota Semarang. “Termasuk peningkatan gizi pencegahan stunting. Kami kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan menggelar Bazar Murah Pak Rahman,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah