Scroll Untuk Baca Artikel
Ekbis

Tolak Kenaikan Tarif PPN jadi 12 Persen, Anak Muda Serukan Frugal Living: Cari Kerja Susah, Gaji Tak Pasti

×

Tolak Kenaikan Tarif PPN jadi 12 Persen, Anak Muda Serukan Frugal Living: Cari Kerja Susah, Gaji Tak Pasti

Sebarkan artikel ini
frugal living
Ilustrasi frugal living. (Foto: Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Sejumlah warganet menyerukan aksi “boikot” dengan menerapkan frugal living dan mengurangi belanja guna merespons kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

Anak muda di Kota Semarang pun merasakan hal itu pula. Misalnya Iqbal Alma. Lelaki berusia 27 tahun itu menilai saat ini hidup anak muda semakin terbebani.

Setelah kesusahan lapangan kerja, ia juga terbebani oleh kenaikan tarif PPN yang pasti berdampak di kehidupan sehari-hari.

“Jelas ini hal yang sangat mencekik bagi anak muda. Kita dipaksa untuk mencari uang tambahan atau bekerja lebih keras, di sisi lain pilihannya ya cuma mengurangi konsumsi,” tutur Iqbal.

BACA JUGA: Pengamat Ekonomi Undip Soroti Kenaikan PPN jadi 12 Persen Mulai Tahun Depan, Begini Dampaknya

Ia menyebut, PPN di Indonesia merupakan tertinggi di Asia Tenggara. Padahal, di sisi lain rata-rata pendapatan di Indonesia paling rendah.

Sehingga, kata dia, salah satu cara untuk menekan pengeluaran ialah dengan mengurangi pembelajaan. Bahkan, tak menutup kemungkinan membeli barang-barang ilegal.

“Cari kerja susah, gaji belum pasti, masih terbebani biaya-biaya yang negara wajibkan. Kalau akhirnya kita enggak punya duit, ya memang frugal living yang bisa kita ambil,” ucapnya.

Dukung anak muda lakoni frugal living

Sementara itu, Pengamat ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Nugroho Sumarjiyanto Benedictus, turut mendukung seruan frugal living atau hidup hemat. Menurutnya, generasi muda perlu belajar untuk tidak terlalu hedonistik.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan