“Alhamdulillah Grebeg Sumpil ini sudah berjalan 11 tahun, sempat terhenti dua tahun akibat covid. Ya sudah mulai lagi dari tahun kemarin, tapi dari pemerintah setempat membatasi hanya berkeliling kampung saja, dan kirab tidak boleh sampai ke jalan raya,” ungkap Soborin.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Sutikno menambahkan, untuk rute Grebeg Sumpil, gunungan Sumpil akan dibawa menuju alun-alun, kemudian ke Masjid Muttaqin, selanjutnya diarak menuju ke selatan atau Kampung Setamanan terus ke arah timur.
“Untuk posisi grebegnya atau diperebutkan gunungan nanti di pujasera, Jabal Kaliwungu. Acara juga diisi persembahan pencak silat dari Pagar Nusa dan seni barongan,” bebernya.
Kepala Desa Kutoharjo, Ivan Setiawan mengatakan, tradisi Grebeg Sumpil merupakan budaya turun-temurun masyarakat setempat.
Dirinya berharap, tradisi bisa dilestarikan dan dikembangkan, sehingga tradisi bisa dikenal luas sebagai tradisi asli Kecamatan Kaliwungu dan Kabupaten Kendal.
“Kami mengajak seluruh warga Desa Kutoharjo untuk bersinergi, mangayubagya dalam melestarikan Grebeg Sumpil ini. Sehingga harapan kami, digelarnya tradisi, bisa mengangkat perekonomian warga,” ungkapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah