Setiap tahun, warga menyediakan lima tumpeng untuk mereka rebutkan dan makan bersama.
“Kegiatan ini sebagai bentuk nguri-uri tradisi yang sudah ada sejak lama. Harapannya, tradisi ini bisa terus berlanjut dan turun-temurun untuk menjaga tali silaturahmi antar warga,” ujar Suyatno.
BACA JUGA: Penggemar Sate Kambing Merapat! Ini Tempat Makan Legendaris di Solo
Tradisi makan tumpeng bersama di Blora menjadi contoh indah bagaimana tradisi dan budaya dapat mempererat tali persaudaraan dan kerukunan antar warga. Tradisi ini patut dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus. (*)
Editor: Farah Nazila